Kehidupan terhenti ketika kita harus menghadapi dampak dan dampak pandemi Covid-19. Untuk bertahan dari krisis ini, organisasi menghilangkan etiket, hierarki, dan apa yang disebut persamaan perintah-kontrol yang telah ada sejak dahulu kala di dunia korporat. A model baru dan dapat dikatakan bahwa pergeseran ini terjadi secara spontan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan saat itu.
Saat itu, rantai pasokan dan permintaan tidak dapat diprediksi. Skenario seperti ini memerlukan kelincahan, fleksibilitas, dan penekanan pada kecepatan, terutama ketika dunia sedang terguncang oleh ketidakstabilan dan gangguan. Dengan situasi ini, muncul model baru dalam manajemen operasi yang tidak dapat dihindari dan tidak ada alternatif lain.
Apakah Perombakan Ini Disebut Subsidiaritas?
Sebagian besar entitas pemerintah, khususnya, menelepon merombak subsidiaritas. Konsep subsidiaritas menyatakan bahwa isu-isu politik dan sosial harus segera ditangani di tingkat lokal dan harus selaras dengan penyelesaiannya.
Begitulah perubahan yang terjadi di perusahaan-perusahaan, baik kecil maupun besar. Oleh karena itu, manajer yang terbiasa dengan model komando dan kendali harus beradaptasi dengan model tersebut model baru dan lihat manfaatnya dengan lancar.
Faktor-Faktor Yang Memerlukan Model Baru
Banyak faktor yang mendorong peralihan ke model baru dalam manajemen operasi. Ini adalah faktor-faktor di bawah ini-
1. Kepercayaan
Salah satu pilarnya merombak adalah kepercayaan. Manajemen puncak harus menunjukkan kepercayaan yang memadai terhadap junior dan manajer yang berada di lokasi dan akan mengambil keputusan. Manajer pada level ini harus dapat dipercaya, terampil, dan ahli.
2. Transparansi
Operator memerlukan akses ke data untuk mengambil tindakan yang relevan dan mengambil keputusan bila diperlukan. Para pemimpin perlu memahami apa pun yang terjadi di perusahaan dan dunia kerja. Oleh karena itu, Anda harus memiliki kejelasan tentang metrik dan parameter yang sesuai dengan tujuan dan visi organisasi.
3. Teknologi dan Transparansi
Di mana ada teknologi, harus ada transparansi juga. Hal ini membantu organisasi mengumpulkan, menyebarkan informasi, dan menyebarkannya kepada para pemimpin dan operator sehingga mereka dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Selain itu, kecerdasan buatan juga memainkan peran penting dalam memberikan wawasan dan data berharga kepada orang-orang di berbagai tingkatan.
Setelah melihat lingkungan yang dinamis dalam manajemen operasi, maka model baru telah mengambil alih alih-alih menggantikan model komando dan kontrol. Ini bukan sekedar tentang bertindak cepat; ini juga tentang mengantisipasi suatu situasi dengan segera sehingga manajer Anda dapat segera mengambil keputusan untuk mencegah atau menghentikan bahaya lebih lanjut dengan melakukan tindakan saat setrika sedang panas!